Gusti Carma Dwi Husada, salah satu staf JARI Indonesia Borneo Barat merupakan salah satu peserta perwakilan dari Pontianak, Kalimantan Ba...
Gusti Carma Dwi Husada, salah satu staf JARI Indonesia
Borneo Barat merupakan salah satu peserta perwakilan dari Pontianak, Kalimantan
Barat yang mengikuti kegiatan Kongres Sungai Indonesia 2015 yang dilaksanakan
di Banjarnegara, Jawa Tengah pada tanggal 26 - 30 Agustus 2015.
Air itu hidupku, sungai itu nadiku, maritim itu budayaku. Kami peserta Kongres Sungai Indonesia menyadari bahwa sungai-sungai di Indonesia dalam kondisi sekarat, yang ditandai oleh:
Menurut Gusti Carma, kegiatan ini sangat penting dan
baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Sehingga keterlibatan dalam kegiatan
ini menjadi sebuah momentum penting dalam rangka mengggali informasi dan solusi
penangannaya terhadap berbagai permasalahan sungai baik se-Indonesia dan
khususnya Kalimantan Barat.
“ini yang pertama kalinya di Indonesia dilaksanakan
sebuah kongres secara khusus membahas tentang sungai. Dimana memang tidak bisa
kita pungkiri, banyak sekali permasalahan terhadap sungai baik se-Indonesia dan
khususnya Kalimantan Barat. Sehingga dengan mengikuti Kongres ini salah satu
momentum penting untuk menggali berbagai informasi dari berbagai daerah dan
pemerintah bagimana kondisi dan solusi dalam menyelesaikannya” ungkapnya.
Masih menurut Gusti Carma, permasalahan yang terjadi
pada sungai saat ini perlu penanganan yang sangat maksimal. Dibutuhkan komitmen
dari berbagai pihak, baik pemerintah, pengusaha, akademisi, NGO dan masyakakat.
Contohnya adalah sungai - sungai kecil dan sungai besar seperti Sungai Kapuas
yang merupakan sungai terpanjang di Idonesia.
"Hampir semua sungai yang ada di indonesia
memiliki masalah masing - masing yang masih belum terselesaikan. Penanganan
yang buruk terhadap masalah sungai menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sungai
Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Untuk sungai - sungai kecil di
selain Kapuas yang ada di pulau Jawa saja masih buruk penanganannya, apalagi
untuk sungai Kapuas yang merupakan sungai yang sangat besar dan terpanjang.
Sehingga sangat dibutuhkan komitmen bersama dan harapannya dari kegiatan kongres
ini akan tercapai komitmen tersebut" ungkapnya.
Masih menurut Gusti Carma, sebelum keberangkatan untuk
mengikuti kegiatan Kongres, berbagai persiapan yang telah dilakukan oleh JARI
Indonesia Borneo Barat dalam rangka menggali dan mengumpulkan informasi serta
strategi tentang penyelesaian permasalahan sungai yang terjadi di Kalimantan
Barat.
“beberapa kegiatan diskusi kami lakukan dengan
melibatkan beberapa pihak di Pontianak yang konsen terhadap isu sungai. Baik
dari kalangan pemerintah, akademisi, NGO dan individu yang konsen dengan isu
sungai. Dengan berbagai informasi yang dihasilkan dari diskusi – diskusi
tersebut sebagai bahan yang akan dibahas dan disampaikan pada saat Kongres Sungai
Indonesia 2015” ungkapnya.
Menurut Yudith E. Vitranilla (Sekwil JARI Indoensia
Borneo Barat) keterlibatan peserta untuk kegiatan Kongres ini tidak terbatas
dan terbuka. Sehingga siapa saja bisa mengikuti dengan mengirim aplikasi
pendaftaran kepada panitia. Panitia Kongres juga menyampaikan informasi ini
melalui internet.
“Dari informasi yang kami dapat dari panitia Kongres
Sungai Indonesia 2015 yang di posting di Internet dan teman jaringan,
sepertinya untuk peserta kegiatan kongres sifatnya sangat terbuka bagi kalangan
mana saja, baik pemerintah, akademisi, NGO dan masyarakat yang konsen dan
bekerja pada isu sungai. Cara untuk menjadi peserta juga mudah, hanya mengirim
aplikasi pendaftaran kepada panitia dan dengan biaya mandiri. Panitia tidak
menanggung sepenuhnya biaya – biaya untuk peserta” ungkapnya.
Menurut Gusti Carma, dari kegiatan kongres Sungai
Indonesia 2015 yang berlangsung selama 5 (lima) hari tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan yang dirumuskan oleh semua peserta. Kesepakatan tesebut
kemudian di beri nama “Maklumat Serayu”. Selain menghasilkan sebuah maklumat,
dalam kongres tersebut menghasilkan berbagai rekomendasi yang menjadi sebuah
keputusan dan komitmen hasil kongres. Rekomendasi tersebut mencakup berbagai
Isu yang dihasilkan dari sidang komisi dari beberapa isu.
Hasil rapat pleno KSI secara mufakat mufakat memilih Agus Gunawan Wibisono sebagai Sekjen KSI. Sekjen KSI bertugas untuk
menjalankan keputusan Dewan Presidium dan menguatkan dan memperluas jaringan
peduli sungai. Agus Gunawan Wibisono merupakan salah satu Aktivis Seknas JARI
Indonesia.
Untuk membantu kerja-kerja Sekjen akan
dibentuk Staf Kesekertariatan yang akan ditentukan setelah rapat pertama
Lembaga Presidium KSI. Selanjutnya, KSI akan digelar secara bertuntun di
beberapa wilayah. Secara beruntun KSI 2016, 2017, 2018 akan digelar di Jawa
Timur, Banjarmasin, dan DKI Jakarta.
“Maklumat
Serayu”
Kongres
Sungai Indonesia
Air itu hidupku, sungai itu nadiku, maritim itu budayaku. Kami peserta Kongres Sungai Indonesia menyadari bahwa sungai-sungai di Indonesia dalam kondisi sekarat, yang ditandai oleh:
1.
Pencemaran sungai telah membahayakan kehidupan.
2.
Banjir dan kekeringan semakin ekstrem.
3.
Keanekaragaman hayati sungai hilang.
4.
Sumber penghidupan hilang.
5.
Rasa hormat terhadap sungai hilang.
6.
Pendangkalan, penyempitan dan rusaknya sempadan sungai, serta rusaknya daerah
aliran sungai.
Memahami
urgensi di atas, demi kelangsungan hidup bersama, kami sepakat untuk
menjalankan revolusi pengelolaan dan kawasan daerah aliran sungai.
Banjarnegara,
30 Agustus 2015