Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kalimantan Barat Syarif Tato Thaha Alqadri menyatakan penularan HIV/AIDS dari hubungan seksual meni...
Sekretaris Komisi Penanggulangan
AIDS Kalimantan Barat Syarif Tato Thaha Alqadri menyatakan penularan HIV/AIDS
dari hubungan seksual meningkat dalam dua tahun terakhir. “Cukup tinggi dari
hubungan seksual. Hampir 50 persen,” ujar Tato seusai teleconference tentag
BKKBN Kalbar, Senin (18/2).
Ia menjelas kan dari 1993 hingga
2012 terdapat 4,278 kasus HIV, 2.001 AIDS dan 515 orang meninggal dunia akibat
penyakit tersebut. Dari kasus yang ada terdapat 38 Balita . kasus tertinggi berada di kota Pontianak dan
Singkawang.
Saat ini lanjut Tato, mareka yang
terinfeksi HIV/AIDS tidak kesulitan mendapatkan antiretroviral (ARV). Ada tujuh
rumah sakit rujukan untuk mendapatkan ARV yakni RSUD Sudarso, RS Antonius, RS Abdul
Azis Singkawang, RS Agoes Djam Ketapang, RS Rubini Mempawah , dan dua rumah
sakit umum daerah lainnya.
Hingg saat ini sebanyak 740 orang
masih menggunakan ARV, 402 meninggal, 97 orang diberhentikan menggunakan dokter
karena resistensi, dan 197 orang lolos dari follow up ARV. Mareka yang lolos
diantaranya disebabka ketidakpatuhan terhadap petunjuk teknis dan dokter, ada
yang menghilang dan sebagainya.
Asisten II Setda Kalbar Lensus Kandri
menambahkan saat ini komitmen pemerintah terhadap penanggulangan HIV/AIDS cukup
tinggi. Hal ini dilihat dari anggaran dan kelembagaan. “Semua kabupaten
sudah terbentuk komisi penanggulangan AIDS,
“ujar Lensus. Ia menjelaskan pada 2013 pembiayaan untuk HIV/AIDS diseluruh
Kalbar hamper mencapai Rp 6 milyar.
Dari jumlah tersebut sebanyak Rp
1,75 milyar dianggarakan Pemprov Kalbar, dan naik dari tahun sebelumnya yang
hanya Rp 1,1 milyar. Sedangkan dari anggaran kabupaten dan kota di Kalbar
mencapai Rp 4,2 milyar pada tahun ini. “Ini menunjukan komitmen pemerintah
cukup tinggi.
Sumber : Media Lokal, Pontiaak
Post, Selasa 19 Februari 2013.